Jika saya memberikan satu jeruk keprok yang baru dipetik untuk dinikmati, saya pikir tingkat kenikmatannya akan tergantung pada tingkat penyadaran anda.
Jika anda bebas dari kecemasan dan kegelisahan, anda akan lebih menikmatinya.
Jika anda dipengaruhi oleh kemarahan atau ketakutan, jeruk keprok itu mungkin tidak begitu nyata bagi anda.
Pada suatu hari, saya memberikan kepada sejumlah anak sekeranjang jeruk keprok.
Keranjang itu diedarkan, dan setiap anak mengambil satu jeruk keprok dan menggenggamnya.
Kita masing-masing memandang jeruk keprok kita, dan anak-anak diminta untuk bermeditasi tentang asalnya.
Mereka tidak hanya melihat jeruk keproknya, tetapi juga induknya, pohon jeruk keprok.
Dengan beberapa petunjuk mereka mulai mambayangkan bunganya saat matahari bersinar dan hujan.
Selanjutnya mereka melihat daun bunga rontok dan muncul buah hijau kecil.
Matahari dan hujan berlanjut, dan jeruk keprok kecil itu tumbuh membesar.
Sekarang seseorang telah memetiknya dan jeruk keprok itu sekarang berada di sini.
Setelah melihat ini, setiap anak diminta mengupas jeruk keprok perlahan-lahan, memperhatikan kabut dan keharuman jeruk keprok, dan selanjutnya membawanya ke dalam mulut serta menggigitnya dengan sadar, dalam kesadaran penuh akan susunan serta rasa si buah dan cairan yang keluar.
Kita memakannya secara perlahan seperti ini.
Setiap kali anda melihat jeruk keprok, anda dapat melihatnya secara mendalam.
Anda dapat melihat segala sesuatu di alam semesta dalam sebuah jeruk keprok.
Ketika anda mengupas dan menciumnya, betapa nikmatnya hal itu. Anda dapat mengambil waktu memakan sebuah jeruk keprok dan menjadi sangat bahagia.
Source
Jika anda bebas dari kecemasan dan kegelisahan, anda akan lebih menikmatinya.
Jika anda dipengaruhi oleh kemarahan atau ketakutan, jeruk keprok itu mungkin tidak begitu nyata bagi anda.
Pada suatu hari, saya memberikan kepada sejumlah anak sekeranjang jeruk keprok.
Keranjang itu diedarkan, dan setiap anak mengambil satu jeruk keprok dan menggenggamnya.
Kita masing-masing memandang jeruk keprok kita, dan anak-anak diminta untuk bermeditasi tentang asalnya.
Mereka tidak hanya melihat jeruk keproknya, tetapi juga induknya, pohon jeruk keprok.
Dengan beberapa petunjuk mereka mulai mambayangkan bunganya saat matahari bersinar dan hujan.
Selanjutnya mereka melihat daun bunga rontok dan muncul buah hijau kecil.
Matahari dan hujan berlanjut, dan jeruk keprok kecil itu tumbuh membesar.
Sekarang seseorang telah memetiknya dan jeruk keprok itu sekarang berada di sini.
Setelah melihat ini, setiap anak diminta mengupas jeruk keprok perlahan-lahan, memperhatikan kabut dan keharuman jeruk keprok, dan selanjutnya membawanya ke dalam mulut serta menggigitnya dengan sadar, dalam kesadaran penuh akan susunan serta rasa si buah dan cairan yang keluar.
Kita memakannya secara perlahan seperti ini.
Setiap kali anda melihat jeruk keprok, anda dapat melihatnya secara mendalam.
Anda dapat melihat segala sesuatu di alam semesta dalam sebuah jeruk keprok.
Ketika anda mengupas dan menciumnya, betapa nikmatnya hal itu. Anda dapat mengambil waktu memakan sebuah jeruk keprok dan menjadi sangat bahagia.
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berpikirlah sesuka hatimu, tapi katakanlah hanya apa yang harus kau katakan :)