Sikap badan untuk bermeditasi yang paling stabil adalah duduk bersilang kaki di atas bantal duduk.
Pilihlah bantal dengan ketebalan yang sesuai untuk menopang anda.
Posisi setengah teratai dan teratai penuh sangat baik untuk membangun kestabilan jasmani dan batin.
Duduk dalam posisi teratai, dengan lembut menyilangkan kaki dengan menempatkan satu kaki (untuk setengah teratai) atau kedua kaki (untuk teratai penuh) pada paha yang berlawanan.
Jika posisi teratai sulit, boleh juga duduk bersilang kaki atau dalam posisi apapun yang menyenangkan.
Biarkan punggung anda tegak, mata anda setengah terpejam, dan secara enak silangkan tangan anda di dalam pangkuan.
Jika anda mau, anda bisa duduk di kursi dengan kaki rata di lantai dan tangan anda ditempatkan di pangkuan.
Atau anda dapat berbaring di lantai, pada punggung anda, dengan kaki lurus, terpisah beberapa inci, serta tangan di samping, lebih baik telapak
menghadap ke atas.
Jika paha atau kaki anda terasa semutan atau nyeri selama duduk bermeditasi sehingga konsentrasi anda terganggu, anda bebas mengubah posisi.
Jika anda lakukan secara perlahan dan penuh perhatian, tetap mengamati napas anda pada setiap pergerakan tubuh anda, maka anda tak akan kehilangan satu pun saat konsentrasi anda.
Jika nyeri sekali, berdirilah, berjalanlah secara perlahan dan tetap sadar, dan ketika anda sudah siap, duduklah kembali.
Di beberapa pusat meditasi, para pelaksana tidak diizinkan untuk bergerak selama saat meditasi duduk.
Mereka kerap kali harus menahan banyak ketidak-nyamanan.
Bagi saya ini tampak tidak wajar. Bilamana sebagian dari tubuh kita kaku atau nyeri, ia
mengatakan sesuatu pada kita, dan kita harus mendengarnya.
Kita duduk dalam meditasi adalah untuk membantu kita membangun kedamaian, kegembiraan, dan tanpa kekerasan, bukan untuk menahan ketegangan jasmani atau melukai tubuh kita.
Mengubah posisi kaki kita atau melakukan sedikit meditasi berjalan, tidak akan mengganggu pihak lain, dan itu dapat membantu kita.
Kadangkala kita dapat menggunakan meditasi sebagai cara untuk bersembunyi dari diri sendiri dan dari kehidupan, seperti kelinci pulang ke liangnya.
Melakukan ini, kita dapat menghindari beberapa persoalan sejenak, tetapi manakala kita keluar meninggalkan
“liang”
kita, kita harus menghadapi persoalan persoalan dunia lagi.
Misalnya, jika kita berlatih meditasi dengan intensif, kita mungkin merasakan semacam kelegaan karena kita menghabiskan tenaga kita dan mengalihkan energi kita untuk meditasi daripada untuk menghadapi persoalan-persoalan kita.
Tetapi ketika energi kita kembali lagi, persoalan-persoalan kita akan kembali lagi.
Kita perlu berlatih meditasi secara lembut, tetapi teratur, pada sepanjang hidup kita sehari-hari, tanpa mengabaikan satu kesempatan atau kejadian untuk melihat dengan cermat sifat sejati dari kehidupan ini, termasuk persoalan sehari-hari kita.
Berlatih dengan cara ini, kita berada dalam hubungan yang sangat mendalam dengan kehidupan.
Source
Pilihlah bantal dengan ketebalan yang sesuai untuk menopang anda.
Posisi setengah teratai dan teratai penuh sangat baik untuk membangun kestabilan jasmani dan batin.
Duduk dalam posisi teratai, dengan lembut menyilangkan kaki dengan menempatkan satu kaki (untuk setengah teratai) atau kedua kaki (untuk teratai penuh) pada paha yang berlawanan.
Jika posisi teratai sulit, boleh juga duduk bersilang kaki atau dalam posisi apapun yang menyenangkan.
Biarkan punggung anda tegak, mata anda setengah terpejam, dan secara enak silangkan tangan anda di dalam pangkuan.
Jika anda mau, anda bisa duduk di kursi dengan kaki rata di lantai dan tangan anda ditempatkan di pangkuan.
Atau anda dapat berbaring di lantai, pada punggung anda, dengan kaki lurus, terpisah beberapa inci, serta tangan di samping, lebih baik telapak
menghadap ke atas.
Jika paha atau kaki anda terasa semutan atau nyeri selama duduk bermeditasi sehingga konsentrasi anda terganggu, anda bebas mengubah posisi.
Jika anda lakukan secara perlahan dan penuh perhatian, tetap mengamati napas anda pada setiap pergerakan tubuh anda, maka anda tak akan kehilangan satu pun saat konsentrasi anda.
Jika nyeri sekali, berdirilah, berjalanlah secara perlahan dan tetap sadar, dan ketika anda sudah siap, duduklah kembali.
Di beberapa pusat meditasi, para pelaksana tidak diizinkan untuk bergerak selama saat meditasi duduk.
Mereka kerap kali harus menahan banyak ketidak-nyamanan.
Bagi saya ini tampak tidak wajar. Bilamana sebagian dari tubuh kita kaku atau nyeri, ia
mengatakan sesuatu pada kita, dan kita harus mendengarnya.
Kita duduk dalam meditasi adalah untuk membantu kita membangun kedamaian, kegembiraan, dan tanpa kekerasan, bukan untuk menahan ketegangan jasmani atau melukai tubuh kita.
Mengubah posisi kaki kita atau melakukan sedikit meditasi berjalan, tidak akan mengganggu pihak lain, dan itu dapat membantu kita.
Kadangkala kita dapat menggunakan meditasi sebagai cara untuk bersembunyi dari diri sendiri dan dari kehidupan, seperti kelinci pulang ke liangnya.
Melakukan ini, kita dapat menghindari beberapa persoalan sejenak, tetapi manakala kita keluar meninggalkan
“liang”
kita, kita harus menghadapi persoalan persoalan dunia lagi.
Misalnya, jika kita berlatih meditasi dengan intensif, kita mungkin merasakan semacam kelegaan karena kita menghabiskan tenaga kita dan mengalihkan energi kita untuk meditasi daripada untuk menghadapi persoalan-persoalan kita.
Tetapi ketika energi kita kembali lagi, persoalan-persoalan kita akan kembali lagi.
Kita perlu berlatih meditasi secara lembut, tetapi teratur, pada sepanjang hidup kita sehari-hari, tanpa mengabaikan satu kesempatan atau kejadian untuk melihat dengan cermat sifat sejati dari kehidupan ini, termasuk persoalan sehari-hari kita.
Berlatih dengan cara ini, kita berada dalam hubungan yang sangat mendalam dengan kehidupan.
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berpikirlah sesuka hatimu, tapi katakanlah hanya apa yang harus kau katakan :)