Pengharapan sangatlah penting, karena ia bisa menjadikan saat ini tidak begitu sulit untuk dipikul.
Jika kita percaya bahwa besok akan lebih baik maka kita bisa memikul kesulitan pada hari ini.
Tetapi hanya itulah yang paling banyak bisa diberikan oleh sebuah pengharapan bagi kita menjadikan kesulitan kita lebih ringan.
Ketika saya merenungkan secara mendalam tentang sifat dari suatu pengharapan, saya melihat sesuatu yang tragis.
Karena kita melekat pada pengharapan kita di masa yang akan datang,
kita tidak memusatkan tenaga dan kemampuan kita pada saat ini.
Kita gunakan pengharapan untuk mempercayai sesuatu yang lebih baik bakal terjadi di kelak kemudian hari bahwa kita akan sampai pada kedamaian, atau Kerajaan Tuhan.
Pengharapan menjadi semacam rintangan.
Jika anda bisa menghindarkan diri dari pengharapan, anda bisa membawa diri anda sepenuhnya pada saat ini, dan menemukan kegembiraan yang sudah ada di sini.
Pencerahan, kedamaian dan kegembiraan tidak akan dihadiahkan oleh orang lain.
Sumurnya ada di dalam diri kita, dan jika kita menggalinya dengan dalam pada saat ini, airnya akan menyembur keluar.
Kita harus kembali pada saat ini agar bisa benar-benar hidup.
Kita berlatih napas yang disadari, kita berlatih untuk kembali pada saat ini, di mana segala sesuatunya sedang terjadi.
Peradaban Barat memberikan begitu banyak penekanan pada gagasan pengharapan, sehingga kita mengorbankan saat ini.
Pengharapan adalah untuk masa yang akan datang.
Ia tidak bisa membantu kita menemukan kegembiraan, kedamaian atau pencerahan pada saat ini.
Banyak agama yang berdasarkan pada gagasan pengharapan ini, dan ajaran tentang menahan diri dari
pengharapan bisa membuat suatu reaksi yang keras. Tetapi suatu kejutan bisa membawa sesuatu yang penting.
Saya tidak mengatakan bahwa anda tidak boleh mempunyai pengharapan, tetapi pengharapan itu tidak cukup.
Pengharapan bisa menciptakan rintangan bagi anda, dan jika anda berada dalam kekuatan pengharapan, anda tidak akan membawa diri anda
kembali sepenuhnya pada saat ini.
Jika anda menyalurkan kembali tenaga tersebut untuk menjadi sadar sepenuhnya terhadap apa yang terjadi pada saat ini, anda akan mampu membuat suatu terobosan dan menemukan kegembiraan serta kedamaian tepat pada saat ini, di dalam diri anda dan di sekeliling anda.
A.J. Muste, seorang pemimpin gerakan perdamaian di Amerika pada pertengahan abad ke-20 yang mengilhami jutaan orang, berkata,
“Tidak ada jalan menuju perdamaian, perdamaian itulah Sang Jalan”.
Ini berarti kita bisa memahami perdamaian tepat pada saat ini dengan penampilan kita, senyum kita, ucapan kita dan perbuatan kita.
Karya perdamaian bukanlah suatu alat.
Setiap langkah yang kita buat haruslah merupakan kedamaian.
Setiap langkah yang kita buat haruslah merupakan kegembiraan.
Jika kita mempunyai tekad, kita dapat melakukannya.
Kita tidak memerlukan masa yang akan datang.
Kita bisa tersenyum dan rileks.
Segala sesuatu yang kita inginkan ada di sini pada saat ini.
Source
Jika kita percaya bahwa besok akan lebih baik maka kita bisa memikul kesulitan pada hari ini.
Tetapi hanya itulah yang paling banyak bisa diberikan oleh sebuah pengharapan bagi kita menjadikan kesulitan kita lebih ringan.
Ketika saya merenungkan secara mendalam tentang sifat dari suatu pengharapan, saya melihat sesuatu yang tragis.
Karena kita melekat pada pengharapan kita di masa yang akan datang,
kita tidak memusatkan tenaga dan kemampuan kita pada saat ini.
Kita gunakan pengharapan untuk mempercayai sesuatu yang lebih baik bakal terjadi di kelak kemudian hari bahwa kita akan sampai pada kedamaian, atau Kerajaan Tuhan.
Pengharapan menjadi semacam rintangan.
Jika anda bisa menghindarkan diri dari pengharapan, anda bisa membawa diri anda sepenuhnya pada saat ini, dan menemukan kegembiraan yang sudah ada di sini.
Pencerahan, kedamaian dan kegembiraan tidak akan dihadiahkan oleh orang lain.
Sumurnya ada di dalam diri kita, dan jika kita menggalinya dengan dalam pada saat ini, airnya akan menyembur keluar.
Kita harus kembali pada saat ini agar bisa benar-benar hidup.
Kita berlatih napas yang disadari, kita berlatih untuk kembali pada saat ini, di mana segala sesuatunya sedang terjadi.
Peradaban Barat memberikan begitu banyak penekanan pada gagasan pengharapan, sehingga kita mengorbankan saat ini.
Pengharapan adalah untuk masa yang akan datang.
Ia tidak bisa membantu kita menemukan kegembiraan, kedamaian atau pencerahan pada saat ini.
Banyak agama yang berdasarkan pada gagasan pengharapan ini, dan ajaran tentang menahan diri dari
pengharapan bisa membuat suatu reaksi yang keras. Tetapi suatu kejutan bisa membawa sesuatu yang penting.
Saya tidak mengatakan bahwa anda tidak boleh mempunyai pengharapan, tetapi pengharapan itu tidak cukup.
Pengharapan bisa menciptakan rintangan bagi anda, dan jika anda berada dalam kekuatan pengharapan, anda tidak akan membawa diri anda
kembali sepenuhnya pada saat ini.
Jika anda menyalurkan kembali tenaga tersebut untuk menjadi sadar sepenuhnya terhadap apa yang terjadi pada saat ini, anda akan mampu membuat suatu terobosan dan menemukan kegembiraan serta kedamaian tepat pada saat ini, di dalam diri anda dan di sekeliling anda.
A.J. Muste, seorang pemimpin gerakan perdamaian di Amerika pada pertengahan abad ke-20 yang mengilhami jutaan orang, berkata,
“Tidak ada jalan menuju perdamaian, perdamaian itulah Sang Jalan”.
Ini berarti kita bisa memahami perdamaian tepat pada saat ini dengan penampilan kita, senyum kita, ucapan kita dan perbuatan kita.
Karya perdamaian bukanlah suatu alat.
Setiap langkah yang kita buat haruslah merupakan kedamaian.
Setiap langkah yang kita buat haruslah merupakan kegembiraan.
Jika kita mempunyai tekad, kita dapat melakukannya.
Kita tidak memerlukan masa yang akan datang.
Kita bisa tersenyum dan rileks.
Segala sesuatu yang kita inginkan ada di sini pada saat ini.
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berpikirlah sesuka hatimu, tapi katakanlah hanya apa yang harus kau katakan :)