Hello! Myspace Comments Welcome Myspace Comments Hello! Myspace Comments Thank You Myspace Comments

Mengenai Saya

Foto saya
anak manusia yang sedang mencari kesempurnaan dibalik segala ketidaksempurnaannya

Rabu, 10 Agustus 2011

Teknologi Membawa Pada Kemerosotan Moral

Beberapa tahun yang lalu saya pernah membaca sebuah artikel dengan judul yang sama dengan posting saya ini. Tetapi saya lupa mengenai isi artikel itu secara keseluruhan, yang masih tersisa dalam ingatan saya adalah pembahasan utama tentang teknologi dalam artikel itu adalah mengenai dunia maya, yang sekarang menjadi sangat akrab dan bukan lagi hal yang asing lagi bagi kita. Terutama pada saat teman2 membaca tulisan ini yang saya posting di dunia maya, pastinyalah kita semua sedang berkomunikasi melalui tulisan, lewat dunia maya atau yang sering disebut internet.

Sekarang saya ingin membahas mengenai dampak teknologi, khususnya internet yang membawa manusia pada kemerosotan moral berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jauh sebelum hari ini, saya tidak pernah mengenal apa yang namanya internet, bahkan beberapa tahun yang lalu ketika membaca artikel dengan judul yang sama, saya masih belum akrab dengan yang namanya internet dan masih sangat jauh bayangan saya mengenai apa yang tertulis dalam artikel tersebut.

Orang-orang kota pada saat itu pastilah telah mengenal yang namanya internet, dan beberapa telah melihat bahkan mungkin merasakan dampak positif dan negatif dari teknologi ini. Tetapi bagi saya yang seorang anak kampung, itu adalah hal yang sangat langkah di kampung kami. Masyarakat maju di kota-kota besar bisa saja menyebut kami kampungan dan ketinggalan jaman, tetapi walaupun disebut seperti itu, saya pribadi lebih merasa bahagia hidup sebagai orang kampung yang kampungan.

Walaupun tinggal di kampung tanpa teknologi internet, tapi kami dapat tetap belajar dengan baik. Kami dapat menjalani kehidupan ini dengan bahagia dan perasaan puas dengan kondisi yang ada. Anak-anak sekolah lebih mendekatkan diri mereka kepada buku untuk mendapatkan ilmu yang mereka butuhkan, ketimbang membuka internet dan melakukan hal2 yang tidak membawa manfaat bagi kemajuan intelektual mereka. Buku pada saat itu adalah sesuatu yang sangat berharga, dari sanalah kami mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Guru pada masa itu adalah sosok yang paling dihormati dan dihargai, karna dari merekalah kami mendapatkan ilmu dan mempelajari hal2 yang belum kami ketahui sebelumnya. Dan sekolah adalah tempat yang paling menyenangkan dimana kami dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan teman2 sebaya kami.

Tapi apa yang terjadi sekarang?
Internet bukan lagi merupakan hal langkah yang sulit dicari, tapi menjadi sangat mudah didapatkan. Warnet2 telah berjamur dimana-mana, mengambil sebagian besar fungsi bangunan-bangunan. Anak2 sekolah bahkan telah mengenal dan sangat akrab dengan hal yang satu ini. Buku2 mulai ditinggalkan karena kemudahan mendapatkan informasi di dunia maya, sekolah mulai menjadi tempat yang membosankan dan warnet menjadi tempat terfavorit saat ini. Guru menjadi sosok yang mulai tidak dihargai karena siswa2 merasa lebih tau dan lebih pintar dari gurunya yang gaptek. Apakah hal ini yang kita inginkan?

Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messager dan sebagainya menjadi hal yang paling menyenangkan, mendapatkan teman2 baru dari luar daerah, bahkan mungkin mendapatkan pacar baru. Tetapi teman2 lama mulai terabaikan, komunikasi dengan teman2 di dunia nyata menjadi berkurang, waktu bersama anggota keluarga juga berkurang seiring dengan meningkatnya aktifitas di depan layar komputer. Kehidupan seperti inikah yang kita inginkan? Internet membuat yang jauh menjadi dekat, dan yang dekat menjadi jauh. Kita semakin tidak menghargai apa yang kita punyai, anggota keluarga, teman2, sahabat dan kerabat yang ada disamping kita, karna kita terus mencari dan mendekatkan diri dengan hal2 yang jauh disana, yang sesungguhnya kita tidak pernah tau bagaimana wujudnya, apakah ia benar2 ada atau tidak.

Teknologi itu ada, dibuat oleh manusia untuk sesamanya bagi kemajuan bersama. Teknologi itu ada untuk mempermudah kita dalam segala hal yang sulit, bukan untuk memperbudak kita.  Segala sesuatu yang berlebih2an adalah tidak baik, kita harus bisa mengatur sampai sejauh mana kita membutuhkan teknologi itu dalam kehidupan kita. Semua hal ada takarannya, seperti meminum obat. Kita butuh obat untuk sembuh, tapi dalam dosis yang sesuai, jika berlebihan maka obat yang bermanfaat itu juga akan menyebabkan kematian bagi kita.

Sejauh mana teknologi telah memperbudak kita untuk meninggalkan hal2 yang seharusnya kita kerjakan? Kita sendirilah yang tau jawabannya. Dulu sebelum teknologi itu ada, ingatlah kembali apa hal pertama yang kita lakukan ketika bangun dipagi hari? Berdoa, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, menyiram tanaman, menyapu halaman, dan sebagainya. Dan sekarang apa yang kita lakukan? Bahkan sebelum membaca doa, kita lebih mendahulukan membaca pesan2 yang masuk ke BBM, komentar2 yang ada di Facebook, Twitter, dll. Tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan, membersikan rumah, bahkan sekedar melihat2 tanaman karena kita sering telat bangun dipagi hari setelah menghabiskan waktu sampai larut malam di dunia maya. Untuk berdoa sebelum tidur pun terkadang kita lupa. Seperti itukah internet harus memperbudak dan mengambil alih kendali hidup kita???

Semua hal di luar diri kita adalah sesuatu yang netral, termasuk internet. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sesamanya. Hal itu menjadi manfaat atau bencana adalah tergantung diri kita masing2. Baik atau buruk semua kembali ke dalam diri kita masing2, bagaimana kita harus membatasi dan mengendalikan diri agar tetap berada di jalur yang benar. Tidak ada yang bisa melakukan ini untuk kita, selain diri kita sendiri, karena setiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya masing2. Ingat bahwa segala sesuatu yang berlebih2an itu adalah tidak baik. Tetaplah hidup sesuai dengan kebutuhan kita, bukan sesuai dengan keinginan kita.
Be happy… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berpikirlah sesuka hatimu, tapi katakanlah hanya apa yang harus kau katakan :)