Hello! Myspace Comments Welcome Myspace Comments Hello! Myspace Comments Thank You Myspace Comments

Mengenai Saya

Foto saya
anak manusia yang sedang mencari kesempurnaan dibalik segala ketidaksempurnaannya

Selasa, 21 Juni 2011

KIsah Kundalakesi Theri

DHAMMAPADA VIII, 3-4


Kundalakesi adalah putri orang kaya dari Rajagaha. Ia senang dengan kehidupan menyendiri. Suatu hari ia kebetulan melihat seorang pencuri yang sedang digiring untuk dibunuh dan ia secara tiba-tiba jatuh cinta padanya. Hal itu disampaikan kepada orang tuanya. Tentu saja orang tuanya menolak. Tetapi Kundalakesi tak mau mundur setapak pun. Akhirnya orang tuanya mengalah dan membayar sejumlah uang untuk kebebasan pencuri tersebut.

Mereka berdua segera dinikahkan. Meskipun Kundalakesi mencintai suaminya dengan sangat, suaminya tetaplah seorang pencuri, yang hanya tertarik kepada harta dan permatanya.

Suatu hari, suaminya membujuk untuk mengambil semua permatanya, dan menuntun Kundalakesi pergi ke sebuah gunung.

Katanya: "Adinda, aku ingin melakukan persembahan kepada makhluk halus penjaga gunung yang telah menolong hidupku ketika akan dibunuh".

Kisah Bahiyadaruciriya

DHAMMAPADA VIII, 2


Sekumpulan pedagang pergi melaut dengan sebuah kapal. Badai mengganas dan kapal mereka hancur di tengah laut. Dari semua penumpang hanya satu orang yang hidup. Orang yang selamat dengan memeluk sebuah potongan kayu itu terdampar di pelabuhan Supparaka.

Karena pakaiannya hilang, ia mengikatkan sepotong kulit kayu di tubuhnya. Dengan memegang sebuah mangkok, ia duduk di tempat dimana orang-orang dapat melihatnya.

Orang-orang yang lewat memberinya nasi dan bubur. Beberapa orang menganggapnya seorang arahat dan memujanya. Beberapa orang lain membawakannya pakaian tetapi ia menolaknya. Ia takut dengan memakai pakaian akan menyebabkan orang-orang hanya memberi sedikit. Di samping itu, beberapa orang telah mengatakan bahwa ia seorang arahat. Maka dengan pikiran salah, ia menganggap dirinya seorang arahat.

Kisah Tambadathika

DHAMMAPADA VIII, 1


Tambadathika mengabdi kepada raja sebagai penjagal para pencuri selama lima puluh lima tahun, dan ia baru saja pensiun dari pekerjaannya. Suatu hari, setelah mempersiapkan bubur nasi di rumahnya, ia pergi ke sungai untuk mandi. Ia mempersiapkan bubur nasi itu untuk dimakannya setelah kembali dari sungai.

Pada waktu Tambadathika mengambil bubur nasi, Sariputta Thera yang baru saja bangun dari meditasi Jhana Samapatti, berada di muka pintu rumahnya.

Kisah Samanera Revata

DHAMMAPADA VII, 9


Revata adalah saudara laki-laki termuda dari murid utama Sariputta. Ia satu-satunya saudara Sariputta yang tidak meninggalkan rumah tangga untuk menempuh kehidupan tanpa rumah. Ayahnya sangat menginginkan agar ia menikah. Revata baru berumur tujuh tahun ketika ayahnya mempersiapkan sebuah pernikahan baginya dengan seorang gadis kecil.

Pada jamuan pernikahan, ia bertemu dengan wanita tua yang berumur 120 tahun. Melihat wanita tua itu, Revata kecil merenung. Ia menyadari bahwa segala sesuatu merupakan subjek dari ketuaan dan kelapukan, sehingga ia berlari meninggalkan rumah dan pergi ke vihara. Di sana terdapat tiga puluh bhikkhu. Sebelumnya, bhikkhu-bhikkhu itu telah memohon kepada Sariputta Thera agar menjadikan saudara beliau menjadi seorang samanera, jika ia datang kepada mereka.

Senin, 20 Juni 2011

Diri Sendiri 01

Hidup ini punya grafik.. naik. . . turun . . . naik. . . turun . . . dan seterusnya.
kadang naik, kadang turun dan kadang juga berada di tengah.
saat naik, waktunya untuk menikmati keberhasilan, walau sering kelengahan menjadi hal yang paling membahayakan.
saat turun, waktunya untuk berusaha lebih keras lagi, bangkit kembali.
saat berada di tengah, inilah waktu / saat yang paling ideal untuk melihat ke atas dan melihat kebawah, sambil menikmati kondisi saat ini.

Selasa, 14 Juni 2011

Bagaimana Menjadi Diri Sendiri?

Just be your self, Cukup jadi dirimu sendiri. Kalimat ini tentunya tak asing lagi bagi kita, sebuah kalimat yang bertujuan membangkitkan rasa percaya diri dan menjadi seperti apa adanya kita. Ya, itu kuncinya seperti apa adanya. Lalu bagaimana menjadi seperti apa adanya? Bagaimana menjadi diri sendiri? Apakah dengan makan sendiri, mandi sendiri, tidur sendiri, dan melakukan semuanya sendiri lantas seseorang disebut telah menjadi diri sendiri?

Hukum Truk Sampah

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba  sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.

Just Be Your Self


Senin, 06 Juni 2011

Doraemon


Doraeeemooonnnnnnnn.......
Tiga benda doraemon yang secara tak segaja terkumpul di rumahku..
Benda pertama adalah sebuah jam tangan doraemon yang saya beli sendiri dan ini pun bukan karena saya suka doraemon, tapi kebetulan pada saat itu yang paling bagus diantara semua pilihan yang ada adalah si doraemon ini.  hehehhee...
Benda kedua adalah jam dinding doraemon yang merupakan pemberian dari seorang sahabat ketika ulang tahunku yang ke 20, tahun 2010 kemaren.
Dan yang ketiga adalah lampu doraemon yang juga adalah pemberian seorang sahabat beberapa bulan yang lalu ketika saya berulang tahun..
Jadilah ketiga benda ini berkumpul di rumahku, hehehhe.. Padahal saya tidak punya kecintaan khusus sama si doraemon ini.. Atau mungkin karena nama saya mirip sama temen deketnya doraemon, makanya dikasihlah saya benda2 berwujud doraemon..

Minggu, 05 Juni 2011

Konyol !!!

Gila rasanya jatuh cinta pada seseorang yang sama sekali belum pernah bertemu dengannya.. Konyol!!!.  Bagaimana mungkin? MUngkinlah? Tak mungkinkah?

Sabtu, 04 Juni 2011

Saya???

Hari Sabtu, yang artinya malam minggu. Apakah yang dikau lakukan jika malam minggu tiba? Duduk di depan kompi, dan menghabiskan waktu sampai larut malam di sana. Buka FB, buka forum DC, dan buka Blogger, sesekali googling jika ada keperluan sama om google dan 4share jika ingin mencari lagu2 untuk mengingiringi perjalanan menuju malam yang gelap. hahhahaha...

Jumat, 03 Juni 2011

Saya Belajar

Saya belajar,
bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya.
saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai..

Saya belajar,
bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya
beberapa detik saja untuk menghancurkannya….

Saya belajar,
bahwa sahabat terbaik bersama saya
dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik…

Catatan Seorang Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Inipun Akan Berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Gundukan Pupuk Kandang _ Ajahn Brahm


Hal-hal tidak menyenangkan, seperti duduk di peringkat terbawah di kelas kita, terjadi dalam kehidupan. Hal-hal itu dapat terjadi pada setiap orang. Perbedaan antara orang yang bahagia dan tertekan hanyalah pada bagaimana mereka bereaksi terhadap kemalangan.

Bayangkan anda baru saja mengalami suatu sore yang indah di pantai bersama seorang teman. Ketika anda kembali ke rumah, anda mendapati gundukan pupuk kandang tepat di depan pintu rumah anda. Ada 3 hal untuk diketahui sehubungan dengan gundukan pupuk kandang ini :
1. Anda tidak memesannya. Ini bukan kesalahan anda.
2. Anda merasa habis akal.Tak ada yang melihat siapa yg menimbunnya di situ, jadi anda tak dapat menelpon pelakunya utk menyingkirikannya.
3. Pupuk itu kotor dan semerbak memenuhi seluruh rumah anda. Sungguh tak tertahankan.

Mencari Kesempurnaan

Seorang lelaki yg sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia di sebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Kisah Seorang Ibu Bermata Satu

(Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya “the Story of The One-Eyed Mother”).
Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.
Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.
Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan.
Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.
Keesokan harinya di sekolah…
“Ibumu bermata satu?!?!?…. ejek seorang teman.
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.
Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!?