Memories in KKN Pattallassang

Satu bulan atau kurang lebih tiga puluh hari menetap di suatu tempat yang baru, dengan orang2 yang baru, walaupun ada beberapa yang sudah kenal.. hehehe ,  menyimpan suatu kenangan tersendiri yang mungkin akan selalu teringat ketika mengenang masa itu. Kecamatan Pattallassang, Kelurahan Pattallassang, Kabupaten Takalar, disanalah saya dan 9 orang teman menghabiskan waktu kami, dalam satu atap rumah. Banyak kenangan yang tersimpan dalam rumah itu, dan juga kenangan yang membekas dalam ingatan.

Satu kejadian yang akan terus saya ingat, apalagi ketika sedang makan jagung . Kisah ini agak aneh dan sedikit unik bagi saya. Beginilah kisahnya, mari kita baca bersama2. Dimalam hari yang dingin, anak2 (teman2) berniat untuk pergi makan jagung, nah waktu itu saya juga diajak. Tapi, kebetulan saya lagi uposatha sīla, karna hari itu adalah hari uposatha. Jadilah saya menolak ajakan itu, tapi mereka (anak2 cowok)  tetap saja memaksa. Maaf, dalam kasus ini saya sedikit kepala batu, walaupun sudah di paksa, saya tetap kokoh pada pendirian saya bahwa saya g akan pergi. Mereka masih terus memaksa, terus membujuk, dengan menjual kata “Kebersamaan”. Katanya kalau ada salah satu yang g pergi, y mending semuanya g pergi. Akhirnya karena saya tetap ngotot g mau pergi, mereka juga g jadi pergi, motornya dimasukin lagi ke rumah, padahal tadinya udah siap semua. Kasian juga melihat mereka, tapi saya sih cuek aja, soalnya sudah dibilangin pergi..pergi..pergi saja walau tanpa saya, saya gpp kok, masihhh aja g mau pergi, y sudahlah. Saya lalu kembali ke kamar bersama dengan salah satu teman cewek saya. Oh ya, sekedar info, dari sepuluh orang itu, tujuh diantaranya adalah cowok, sisanya bertiga adalah cewek. Tidak lama setelah saya masuk kamar, tiba2 suara gaduh dari kamar sebelah itu lenyap, jadinya hening. Lah saya heran, lalu saya ngintip lewat jendela, tapi saya g liat ada siapa2 disana… wkwkwkwkwkwk… Loh, anak2 cowok pada kemana ya?

Hmmm.. selidik punya selidik ternyata mereka pegi makan jagung.. hahahha.. pergi diam2 pulak.. haduhh.. itukan udah dibilangin tadi pergi aja, g mau pergi, masih aja kepala batu. Nah, sekarang malah pergi diam2.. Lalu si “Kebersamaan” di umpetin dimana kalo begitu??

Hahhahaha..

Bener2 g terlupakan kisah ini..

Lanjut ke kejadian yang tak terlupakan selanjutnya yah. Ini lokasinya di dapur. Hehhee.. Nah dapur ini merupakan tempat yang paling sering saya kunjungi. Di dapur ngapain? Masak yah? Hahhaha… Bukan, cuci piring.. . Jadi setiap habis makan pagi, cuci piring, habis makan siang, cuci piring, habis makan malam, cuci piring lagi. Nah pokoknya tiada hari tanpa cuci piringlah . Sekarang kalo di rumah lagi cuci piring kadang suka teringat suasana di posko dulu. Kalo udah cuci piring sama temen saya yang satu itu, pasti berkelahi deh.. hahahha.. habisnya sama2 keras kepala. Kursinya kan cuma satu, tapi g ada yang mau mengalah buat duduk di kursi itu. Hehehhehe… bukan berebutan mau duduk di kursi sih, jadinya malah saling menolak untuk duduk. Hehhehe..  Makanya sesekali kursi itu g didudukin, jadi nganggur aja kursinya.. hahaha.. inilah hasil dari keras kepala. Tapi setelah cuci piring, biasanya kami saling mengaitkan jari kelilingking yang akhirnya kedua tangan kami membentuk hati. Lalu mengucapkan kalimat ini “Apapun yang kamu lakukan, aku akan tetap menyayangimu”. Kemudian tersenyum..

Kalau di bahas satu per satu ini g bakal habis.. hehehee.. Saya nulis point2nya aja deh..

Kejadian selanjutnya adalah kejadian berebutan sepatu di rumahnya Pak Lurah pas lagi mau acara pembagian beras . Jalan pagi sama anak2, main bareng, juga foto bareng. Hmmm…dan yang ndak kalah penting, makan rujak kedondong dan mangga yang bumbunya enak banget, hasil buatan anak2. Hehhehe.. . Wah, si Ayu juga g bakal terlupakan deh, anak itu kadang lucu, tingkahnya selalu memunculkan gelak tawa. Kadang kasian juga ngeliatnya, walaupun agak beda dari anak2 seusianya, tapi dia anak yang baik, sering kalo saya nasehati dia dengar2an. Kemudian ada Bu Aji Baji, Tante Lia, dan Tante Carammeng yang pinterr masak.. . Selain itu ada anak2 posko, Ildha yang lugu dan baik hati, Lisa yang cerewet dan loyal, Pak Korkel Anchu yang awalnya g mau jadi korkel tapi pada akhirnya nyusun laporan KKN sendiri, hehehhe…, Irwal yang hobby mancing dengan kata2 andalannya “Mancing Maniaaa… Mantapp..”, Brutus bersaudara yaitu Anto dan Edo yang tak bisa terpisahkan yang suka usil dan ikut2an rese, Wawan yang pendiam tapi kuat makannya, Kak Andri pongoro beserta Kak Kemal yang menyebarkan virus2 rese dan virus2 kopi di posko. Oh iya masih ada lagi, Pak Kumis yang awalnya mengantar kami ke rumah (posko) tapi pada akhirnya menelantarkan kami.. hehhehe.. Pak Lurah dan Bu Lurah pastinya yang baik hati dan perhatian . Ibu Ummu yang sudah membantu kami masalah data base. Pak Lingkungan atas kerja samanya, juga Pak LPM, Bapak dan Ibu kepala sekolah beserta siswa-siswi SD no.3, SMPN 1 Takalar, SMAN 1 Takalar yang telah menerima kami dengan baik, dan semua tokoh masyarakat beserta warga yang telah membantu kami selama menjalankan Kuliah Kerja Profesi di Pattallassang.

Tiada kesan tanpa kalian semua..
Love You. . .